TOTALITAS
GURU DALAM BIDANG PENDIDIKAN ABAD 21
Makalahinidisusungunamemenuhitugasmatakuliah
Media Pembelajaran (APE)
Dosenpengampu
:Dra. M G. Dwijiastuti, M.Pd
Disusunoleh :
YbnuPrasetyo (k8110059)
PENDIDIKAN
GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Pujisyukurpenulispanjatkankehadirat
Allah Swt yang
telahmelimpahkanrahmat&karunianyasehinggapenulisdapatmenyelesaikanpenyusunanmakalahini.TujuanpembuatanmakalahiniadalahuntukmemenuhitugasmatakuliahMedia
Pembelajaran (APE AUD).
Dalampenyusunanmakalahinitentunyapenulistidakdapatlepasdariperanpihak
lain. Olehkarenaitupenulismengucapkanterimakasihkepada :
1. Ibu Dra.MG. Dwijiastuti,
M.Pdselakudosenpengampumatakuliah Media Pembelajaran (APE AUD).
2.
Teman-teman yang telahbekerjasamadalam proses pembuatanmakalah
3.Pihak-pihak
lain yang jugatelahmembantukelancaran proses pembuatanmakalah
Dalampenulisanmakalahini,
penulismenyadaribahwamakalahinimasihjauhdarisempurna.Untukitudengansenanghatipenulismengharapkankritikdan
saran yang sifatnyamembangun.
Akhir
kata hanya Allah Yang MahaPengasihdanMahaPenyayang yang mampumembalasbudibaik
yang telahdiberikankepadapenulis.Penulisberharapsemogamakalahinidapatmemberimanfaatbagipihak-pihak
yang membutuhkan.
Surakarta,
28 November 2011
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakangmasalah
Kita
telahmemasukiabad 21 yang dikenaldenganabadpengetahuan. Para peramalmasadepan
(futurist)
mengatakansebagaiabadpengetahuankarenapengetahuanakanmenjadilandasanutamasegalaaspekkehidupan
(Trilling dan Hood, 1999). Abad pengetahuanmerupakansuatu era dengantuntutan
yang lebihrumitdanmenantang.Suatu era denganspesifikasitertentu yang
sangatbesarpengaruhnyaterhadapduniapendidikandanlapangankerja.Perubahan-perubahan
yang terjadiselainkarenaperkembanganteknologi yang sangatpesat,
jugadiakibatkanolehperkembangan yang luarbiasadalamilmupengetahuan, psikologi,
dantransformasinilai-nilaibudaya.Dampaknyaadalahperubahancarapandangmanusiaterhadapmanusia,
carapandangterhadappendidikan, perubahanperan orang tua/guru/dosen,
sertaperubahanpolahubunganantarmereka.
Trilling dan Hood (1999)
mengemukakanbahwaperhatianutamapendidikan di abad 21
adalahuntukmempersiapkanhidupdankerjabagimasyarakat.Tibalahsaatnyamenolehsejenakkearahpandangandengansudut
yang luasmengenaiperan-peranutama yang
akansemakindimainkanolehpembelajarandanpendidikandalammasyarakat yang
berbasispengetahuan.
B. Perumusanmasalah
1. Pengertian
guru di era global?
2. Tantanganbagi
guru dalampembelajaranabad 21?
3. Peranan
guru dalampendidikan di era global?
4. Harapandankenyataantentangsosok
guru abad 21?
C. Tujuanpenulisan
Selainuntukmemenuhitugas
Media Pembelajaran (APE) makalahinijugadisusunguna:
1. Mengetahuisepertiapasosokgunu
di abad 21?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Guru di Era Global
Satuhal yang
akanmenjadititikperhatiankitaadalah "bagaimanamerancang guru
masadepan". Guru masadepanadalah guru yang memilikikemampuan,
danketerampilanbagaimanadapatmenciptakanhasilpembelajaransecara optimal,
selanjutnyamemilikikepekaan di dalammembacatanda-tandazaman,
sertamemilikiwawasanintelektualdanberpikiranmaju,
tidakpernahmerasapuasdenganilmu yang adapadanya.
Bagaimanasebenarnya guru masadepanseperti yang diidamkanolehbanyakpihak, diantaranyaadalah:
Bagaimanasebenarnya guru masadepanseperti yang diidamkanolehbanyakpihak, diantaranyaadalah:
- Planner,
artinya guru memiliki program kerjapribadi yang jelas, program
kerjatersebuttidakhanyaberupa program rutin,
misalnyamenyiapkanseperangkatdokumenpembelajaranseperti Program Semester,
RencanaPelaksanaanPembelajaran, LKS, dansebagainya. Akan tetapi guru
harusmerencanakanbagaimanasetiappembelajaran yang
dilakukanberhasilmaksimal, dantentunyaapadanbagaimanarencana yang
dilakukan, dansudahterprogramsecarabaik.
- Inovator,
artinyamemilikikemauanuntukmelakukanpembaharuan,
danpembaharuandimaksudberkenaandenganpolapembelajaran, termasuk di
dalamnyametodemengajar, media pembelajaran, sistemdanalatevaluasi, dan
lain sebagainya. Secaraindividumaupunbersama-samamampuuntukmerubahpola
lama, yang selamainitidakmemberikanhasilmaksimal,
denganmerubahkepadapolabarupembelajaran, makaakanberdampakkepadahasil yang
lebihmaksimal.
- Motivator,
artinya guru masadepanmampumemilikimotivasiuntukterusbelajardanbelajar,
dantentunyajugaakanmemberikanmotivasikepadaanakdidikuntukbelajardanterusbelajar,
sebagaimanadicontohkanolehgurunya.
- Capable personal,
artinya guru diharapkanmemilikipengetahuan, kecakapandanketerampilan,
sertasikap yang lebihmantapdanmemadaisehingamampumengolah proses
pembelajaransecaraefektif.
- Developer,
artinya guru mauuntukterusmengembangkandiri, dantentunyamau pula
menularkankemampuandanketerampilankepadaanakdidiknyadanuntuksemua orang.
Guru masadepanhausakanmenimbaketerampilan,
danbersikappekaterhadapperkembangan IPTEK,
misalnyamampudanterampilmendayagunakankomputer, internet, danberbagai
model pembelajaranmulti media.
Jadi, guru masadepanadalah guru
bertindaksebagaifasilitator, pelindung, pembimbingdanpunyafigur yang baik
(yaitu: disiplin, loyal, bertanggungjawab, kreatif,
melayanisesuaidenganvisimisi yang diinginkansekolah),
termotivasimenyediakanpengalamanbelajarbermaknauntukmengalamiperubahanbelajarberdasarkanketerampilan
yang dimilikisiswadenganberfokusmenjadikankelas yang
konduktifsecaraintelektualfisikdansosialuntukbelajar, menguasaimateri, kelas,
danteknologi, punyasikapbercirikhas “The Habits for Highly Effective People"
dan "Quantum Teaching" sertapendekatanhumanisterhadapsiswa.
Guru dapatmenguasaikomputer, bahasa, danpsikologimengajaruntukditerapkan di
kelassecaraproporsional.
Guru masadepanjugamemilikikemampuanuntukmengembangkankemampuanparasiswanyamelaluipemahaman, keaktifanpembelajaransesuaikemajuanzaman, denganmengembangkanketerampilanhidup agar siswamemilikisikapkemandirian, perilakuadaptif, koperatif, kompetitifdalammenghadapitantangan, tuntutankehidupansehari-hari. Secaraefektifmenunjukkanmotivasi, percayadirisertamampumandiridandapatbekerjasama. Selainitu guru masadepanjugadapatmenumbuhkembangkansikapdisiplin, bertanggungjawab, memilikietika moral, danmemilikisikapkepedulian yang tinggi, danmemupukkemampuanotodidakanakdidik, memberikanrewardataupunapresiasiterhadapsiswa agar merekabanggaakansekolahnyadanterdidikjugauntukmaumenghargai orang lain baikpendapatmaupunprestasinya. Kerendahanhatijugaperludipupuk agar tidakterlaluovermotivatedsehinggamenjadicongkak. Diberikanpelatihanberpikirkritisdanstrategibelajardenganmanajemenwaktu yang sesuaisertapelatihancaramengendalikanemosi agar IQ, EQ dankedewasaan sosialsiswaberimbang.
Selainitu, guru masadepanjugaharusmemilikiketerampilandasarpembelajaran, kualifikasikeilmuannyajuga optimal, performance di dalamkelasmaupunluarkelastidakdiragukan. Tentunyasebagai guru masadepanbanggadenganprofesinya, danakantetapsetiamenjunjungtinggikodeetikprofesinya.
Olehsebabitu, untukmenjadi guru masadepandiperlukankualifikasikhusus, danbarangkalitidakakanterlepasdarirelunghatidansanubarinya, bahwamerekamemilihprofesi guru sebagaipilihanutamadanpertama. Panggilanhatinuraniinilah yang merupakandasarbagiseorang guru untukmenyebutkandirinyasebagai “GURU MASA DEPAN”.
B. Tantanganbagi guru
dalampembelajaranabad 21
A).MengajardanTeknologi:
memanfaatkanberbagaiprodukteknologi
untukbelajarsiswa.
Guru yang dapatmengantarsiswamengarungi
duniailmupengetahuandanteknologi,
(H. Tilaar, 1998)
B).Mengajardenganpandanganbarutentangkemampuan:
dapatmelaluimenenpatakansiswamemilikikecerdasangandadalam prosespembelajaran,
(Multiple Intellegences, Gardner, Howard, 1993)
C).Mengajardenganpilihan:
pembelajarandapatmenerapkanmultibahasa, belajar di laboratorium,
praktiklapangan di negara lain
(belajarsistembelapis),
belajarpraktikdalamfenomenanyata,pembelajaranproyek. Guru mampumandiridalampembelajaran,
konservatifdaninovatif (Scheerens, 1992, dalamSukamto,dkk. 1999)
D).Belajardanakuntabilitas:
dalampembelajaran guru memberikepuasanlayanan, mendokumentasikan proses
danhasilkinerja, terbukauntukdinilaiolehpelanggandanatasan, melakukanrefleksidiriataskinerjanya
E).Mengajaruntukpembelajranaktif:
memanfaatkanseluruhinderasiswauntukbelajar: apa yang dilihat, dengar, kecap,
baui, sentuh, lakukan, bayangkan,
intuisikan, rasakan (Dryden & Vos,1999).
F).Mengajaruntukkontruksimakna:
hasilbelajarberupaketerampilanakademikdankematangansikap (sofe skill),
ataupemilikankecakapanhidup, atausiswadapatmenerapkanpengetahuandalammemecahkanmasalahhidup.
G).Mengajardalammasyarakatmultikultural:
berlakuadilkepadasetiapsiswatanpamemandang “RAS”, mempunyaiketeladanan moral
dan rasa estetika yang tinggidanmelatihsiswauntukSanggupbersaingdan bersanding,
bekerjasamadengansiapapun ( menerapkanpendidikanperdamaian,
danpendidikaninternasional)
0 komentar:
Posting Komentar