A. Komposisi Tari
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari
tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang
membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
1. GERAK
1. GERAK
Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan
sehari-hari. Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses
stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah
yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena
menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak
maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah
dipahami sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah
mengalami proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan.
Gerak murni merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah
namun tak bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang
telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna
2. UNSUR TENAGA
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam
tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan
secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran
tenaga.
3.UNSUR RUANG
3.UNSUR RUANG
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari
terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang
tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4. UNSUR WAKTU
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun
gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan
tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan
detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan
yang dapat dicapa
B. Design Tari
Desain lantai atau floor design adalah garis yang
dilalui penari di atas lantai atau garis di lantai yang dibuat oleh formasi
penari kelompok. Pola lantai ada 2 pola dasar yaitu pola lantai garis lurus dan
pola lantai garis lengkung. Pola lantai garis lurus formasi yang dibuat
membentuk garis lurus yaitu ke depan, belakang, samping, serong, huruf V,
seitiga, segi empat, huruf T, atau zig zag. Pola lantai garis lengkung dapat
dimodifikasi dengan model lengkung ke depan, samping, belakang, serong,
melingkar, angka 8 dan lain sebagainya.
Design atas atau air design adalah design yang dibuat
oleh anggota badan yang berada di atas lantai atau garis yang terlukis di
udara. Macam – macam design atas yaitu datar, dalam, vertical, horizontal,
kontras, murni, statis, lurus, lengkung, bersudut, spiral, tinggi, medium,
rendah, terlukis, lanjutan, tetunda, simetris, asimetris.
Design musik adalah pola ritmik dalam sebuah tari pola
ritmik dalam tari timbul karena gerakan tari yang sesuai dengan melodi, harmoni
dan frase music.
Design dramatic adalah tahap – tahap emosional untuk
mencapai klimaks dalam sebuah tari. Tahap – tahap ini perlu agar tarian
menarik, dan tidak terkesan monoton. Tahapan ini penonton dapat merasakan
perbedaan bagian awal, klimaks dan penurunan. Klimaks merupakan puncak kekuatan
emosional dalam tari. Untuk mencapai klimaks dapat digunakan dengan cara
memperceoat tempo, memperluas jangkauan gerak, menambah jumlah penari, menambah
dinamika gerak atau justru berhenti sama sekali. Dua jenis desain dalam tari
yaitu kerucut ganda dan desain kerucut tunggal.
Dinamika adalah segala perubahan di dalam tari karena
adanya variasi – variasi di dalam tari tersebut. Variasi berupa penggunaan
tenaga dalam gerak, tempo, tinggi rendah (level), pergantian posisi penari
serta perubahan suasana. Dinamika tari memberikan kesan tarian menarik, tidak
membosankan dan tidak terkesan monoton
Tema adalah Ide persoalan dalam tari. Sumber tema
berasal dari Tuhan, manusia dan alam sekitar.
Tata Rias, tata rambut dan tata busana adalah rias
wajah, tata rambut, tata busana yang dirancang dan dipakai khusus oleh penari
untuk keperluan pementasan tari. Tata rias adalah seni menggunakan bahan
kosmetika untuk mewujudkan wajah sesuai dengan peran yang dibawakan. Tata rias
ada 2 yaitu rias tradisi dan non tradisi. Tata rias dalam pertunjukan tari ada
3 yaitu rias wajah kolektif yang berfungsi untuk memperbaiki bagian – bagian
yang kurang sempurna, rias wajah karakter yang berfungsi memperjelas karakter
tokoh, dan rias wajah fantasi yang bertujuan untuk mewujudkan angan – angan /
imajinasi. Fungsi tata rias ada 2 yaitu:
a. Fungsi
pokok yaitu tata rias yang didasarkan pada karakter ( mengubah wajah dari muda
jadi tua)
b. Fungsi
bantuan yaitu tata rias yang digunakan dalam tingkatan rias sederhana dan
semata – mata untuk menambah kecantikan atau ketampanan.
Tata rambut ada 2 yaitu rambut tradisional yang
modelnya disesuaikan dengan adapt dan gaya rambut masing – masing serta rambut
non tradisional yang disesuaikan dengan konsep tari.
Tata busana dirancang sesuai dengan tema tari. Kostum
atau tata busana adalah segala sandang dan perlengkapan yang dikenakan saat
pentas atau pertujukan. Kostum dikelompokkan 4 macam yaitu kostum dasar, body,
kepala, assesories. Alternatif bahan membuat busana bermacam – macam yaitu kain
kertas, plastik, daun dan lain sebagainya.
Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung
pagelaran tari. Tata pentas panggung memiliki 2 jenis bentuk panggung yaitu
panggung terbuka dan panggung tertutup. Panggung tertutup disebut dengan
proscenium yaitu penonton dari satu pandang, dan berada di dalam suatu ruangan.
Contohnya pentas di kelas, aula dan lain sebagainya. Panggung terbuka di sebut
auditorium dan berada di luar ruangan yang tidak beratap. Contohnya pura,
pendopo, halaman rumah, lapangan dan lain sebagainya.
Tata lampu adalah seperangkat penataan lampu untuk
keperluan pementasan tari yang fungsinya untuk penerangan, penciptaan suasana
dan memperjelas peristiwa pada suatu adegan. Sumber cahaya antara lain berasal
dari api lilin, obor dan listrik.
Tata suara adalah seperangkat sumber bunyi untuk tujuan pengaturan musik untuk iringan tari contoh tape, CD player, MP3 dan lain – lain
Tata suara adalah seperangkat sumber bunyi untuk tujuan pengaturan musik untuk iringan tari contoh tape, CD player, MP3 dan lain – lain
Property adalah semua peralatan yang digunakan untuk
pementasan tari. Alat ini berupa benda yan dibawa atau dapat pula benda yang
menempel pada penari itu sendiri. Penari dalam membawakan property dituntut
dapat trampil menggunakan alat tersebut, karena dapat memantapkan pengungkapan
ekspresinya. Dengan melihat property tari dapat juga diketahui karakternya.
Property ini ada yang berupa senjata dan non senjata. Property yangyang berupa
senjata meliputi pedang, tameng, tombak, godo, alugara, panah , keris dan lain
–lain. Property yang berupa non senjata meliputi paying, kipas, piring, lilin,
sampur, bokor dan lain sebagainya.
Komposisi kelompok sangat diperlukan dalam penggarapan
tari. Tari tunggal dan pasangan menggunakan komposisi kelompok yang sederhana
dibanding dengan jumlah penari tiga atau lebih. Garapan tari kelompok dibutuhkan
mendesain tari kelompok agar semakin cermat, teliti, dan memperhitungkan teliti
dan kemungkinan yang dapat membosankan. Untuk penari kelompok dengan jumlah
penari 5 dibutuhkan aspek serempak yaitu semua penari melakukan gerakan
serempak, bergerak dengan motif dan bentuk gerak yang sama, arah hadap dan arah
pelaksanaan gerak sama.
Penyusunan acara perlu dipertimbangkan agar
pertunjukan tidak monoton, dan membosankan. Pemilihan tata susun urutan
koreografi dipertimbangkan dengan pilihan koreografer, pilihan cerita, pilihan
asal tari, hingga pada kualitas koreografi yang disusun berdasarkan urutan
penampilan, dari sederhana sampai berbobot. Nomor penampilan dan buku program
dibutuhkan agar penonton memperoleh informasi awal tentang isi pertunjukan, susunan
koreografer, dan orang - orang yang terlibat dalam pertunjukan.
0 komentar:
Posting Komentar