Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 11 Juli 2013

Menilik pendidikan AUD Singapura

BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang

Singapura merupakan barometer penyelenggaraan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di kawasan Asia Pasific. Berbagai lembaga PAUD dari berbagai negara sering menjadikan Singapura sebagai rujukan penyelenggaraan pembelajaran. Dalam penyelenggaraannya, program PAUD di Singapura dikordinasikan oleh dua departemen/kementerian yang berbeda. Ministry of Community Youth and Sport (MCYS) menaungi program childcare dan infant/toddler care. Sedangkan Ministry of Education (MOE) menaungi program nursery, kindergarten one (K1), dan kindergarten two (K2).
Sebagai salah satu barometer program PAUD, Pemerintah Singapura merasa terganggu dengan adanya anak usia dini yang drop out (DO) dari kelas awal di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD). Berdasarkan data kependudukan yang ada, setiap tahun ada sekitar 400- 500 anak yang DO dari SD pada kelas 1-3 (jumlah penduduk Singapura sekitar 4.5 juta jiwa).
Faktor utama terjadinya DO tersebut karena mereka tidak memperoleh layanan PAUD
 sehingga tidak mempunyai kesiapan dan kemampuan seperti siswa-siswi lainnya. Untuk mengatasinya, MOE menyelenggarakan The Bridging Program to Help Young Children For School Readiness. Tujuan utama program ini antara lain: 1) anak dapat memahami orang lain dan mengekspresikan dirinya sendiri, 2) anak dapat mengikuti arahan sederhana, 3) pengembangan kemampuan terhadap huruf dan kesadaran terhadap fonologi, 4) memiliki konsep tentang angka, dan 5) memperkenalkan anak tentang rutinitas sehari-hari dalam berinteraksi di kelas.
The bridging program dilaksanakan melalui pemberian pembelajaran singkat selama 4 minggu (20 kali tatap muka), setiap hari Senin sampai Jumat jam 8-11 pagi. Proses pembelajaran biasanya dilaksanakan pada masa liburan semester. Anak-anak usia 5-6 tahun yang sama sekali belum pernah memperoleh layanan PAUD direkrut sebagai peserta didik.
Pembelajaran dilaksanakan dengan memanfaatkan gedung SD dan tenaga pendidik PAUD terdekat untuk memudahkan anak datang mengikuti proses pembelajaran. Umumnya anak – anak tersebut berasal dari keluarga yang tingkat pendapatannya kurang dari $ Sing 2000 (Rp.13.750.000)/bulan, sebuah ukuran jumlah yang besar jika dibandingkan pendapatan di Indonesia tetapi bagi warga negara Singapura termasuk kategori miskin.
Materi pembelajaran mengacu pada kurikulum di Taman Kanak-Kanak yang disederhanakan. Pembelajaran singkat semacam shortcourse tersebut dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran Reggio Emilia, dengan memberikan stimulasi pembelajaran pada anak usia dini, pengetahuan pada orang tua, dan peningkatan peran serta masyarakat sekitar. Anak perlu diberi bekal kesiapan kemampuan untuk menyesuaikan dengan kehidupannya. Karena itu materi yang disampaikan pada selama mengikuti pembelajaran singkat tersebut lebih ditekankan pada aspek perkembangan Psikis, Intelligency, Language, Emosional, and Social (PILES). Dengan adanya stimulasi aspek PILES tersebut, diharapkan anak mempunyai kesiapan dan kemampuan untuk mengikuti pembelajaran di SD.
Keterlibatan orang tua dalam dalam aktivitas belajar anak di rumah merupakan keharusan agar suasana anak belajar di sekolah di dukung dan diperkuat oleh suasana belajar di rumah. Untuk itu parenting education merupakan hal yang penting dilakukan dalam pendidikan anak usia dini sehingga orang tua terlibat secara aktif dalam perkembangan anak. Untuk bisa memerankannya, orang tua juga diberi pengetahuan dan kemampuan melalui proses pembelajaran yang bersamaan dengan pembelajaran yang diberikan kepada anak-anaknya.
Selain mengikuti pembelajaran yang terjadual, kegiatan home visit merupakan salah satu metode yang diterapkan untuk memberikan pengetahuan pada orang tua. Selanjutnya orang tua dituntut untuk mendampingi dan membimbing pendidikan anak-anaknya, sehingga anak mempunyai kemampuan yang hampir sama dengan teman-temannya ketika masuk SD.
Proses penyelenggara program diserahkan kepada lembaga pendidikan swasta yang telah terakreditasi. Peran pemerintah (MOE) adalah memberikan regulasi dan standart komponen penyelenggaraan program, seperti: standar kelulusan (output) sarana dan prasarana pembelajaran yang harus tersedia, kompetensi tenaga pendidik (kemampuan maupun pendidikan), serta materi pembelajaran. Di Singapura program tersebut berjalan efektif karena adanya kesadaran masyarakat yang tinggi tentang pentingnya pendidikan. Di samping itu, adanya denda bagi keluarga/orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya mulai dari jenjang PAUD sampai sekolah menengah. Denda dan peraturan betul-betul diterapkan sehingga orang tua dan masyarakat di Singapura sadar akan pentingnya pendidikan bagi semua.


2.     Rumusan Masalah
Dari beberapa ulasan di atas, dapat di rumuskan permasalahannya:
a)     Bagaimana dan seperti apa masyarakat Singapura itu?
b)    Seperti apakah pendidikan di Singapura? Jenjang apa sajayang diterapkan di Singapura?
c)     Dan seperti apa sistem pendidikan yang diterapkan di Singapura?

3.     Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk belajar dari negara Singapura mengenai sistem pendidikannya

4.     Batasan Masalah
Makalah ini dibatasi pada topik Karakter Masyarakat Singapura, Pendidikan Singapura, serta sistem pendidikan yang diterapkan pada negara tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
1.  Seputar  Singapura
Ekonomi yang Stabil . Dengan pendapatan (GDP) pertahun mencapai S$ 160 juta di tahun 2002, negara kepulauan yang walaupun kecil dalam ukuran dan populasi (4 juta orang) ini telah menjadi pusat finansial yang mempunyai nama baik, sebuah pedoman pusat perdagangan daerah, pelabuhan terpadat di dunia dan merupakan lokasi utama untuk berinvestasi. Kadang-kadang disebut sebagai teladan dalam hal keterbukaan, politik tepatguna dan mantap; Singapura telah mendapat pengakuan dari dunia.
Survey terakhir di tahun 2002 yang dilakukan oleh unit intelejen ahli ekonomi (EIU) yang mencakup 60 perekonomian, memberikan pengakuan kepada Singapura sebagai lingkungan bisnis terbaik di Asia. Forum ekonomi dunia Swiss-based (WEF) juga menilai Singapura sebagai pelaku Ekonomi yang paling kompetitif yang memiliki kemampuan pembaharuan yang hebat dan makro ekonomi yang solid di seluruh dunia. Bahkan pada masa sekarang ini ketika dunia sedang berjuang melawan SARS, kecerdasan Singapura dan pendekatan dengan melakukan penanganan langsung mendapat pengakuan tersendiri dari organisasi kesehatan dunia (WHO).Infrastruktur dan Kemudahan
Singapura memiliki jalur perhubungan yang baik dengan seluruh dunia, melalui laut, udara dan telekomunikasi. Pelabuhan udara Singapura-Changi melayani lebih dari 60 perusahaan penerbangan yang terbang ke lebih dari 145 kota dan secara berturut-turut selama beberapa tahun dinominasikan sebagai pelabuhan udara terbaik di dunia. Mungkin Singapura juga dapat disebut sebagai negara yang mempunyai hubungan paling banyak di Asia, dengan rata-rata masukan melalui Internet sebanyak 42%. Kepemilikan rumah didukung oleh pemerintah untuk memberi sebuah aset kepada masyarakat di negaranya sendiri. Sekitar 85% orang Singapura tinggal di rumah yang di bangun oleh pemerintah.
Kemudahan akses ke seluruh bagian pulau tersedia di negara ini, sering dikenal sebagai sistem transportasi darat yang berkualitas dan efisien. Pengenalan dari sebuah kartu EZ-link - sebuah kartu tanpa batas yang berharga dimana para konsumen hanya perlu menggesek kartu di depan pembaca kartu yang secara otomatis akan mengurangi nilai yang dibutuhkan, adalah sebuah contoh dari komitmen secara berkesinambungan yang dilakukan oleh pemerintah untuk membuat perjalanan menjadi lebih cepat dan lebih mudah.
Sebuah Bangsa Multikultur Dengan Kualitas Hidup Yang Baik. Warisan kebudayaan bangsa yang sangat beragam dapat dilihat melalui bermacam-macam kelompok etnis (Cina, Melayu, India dan kaum indo), hidup bersama secara harmonis yang sedikit demi sedikit menerima identitas yang jelas sebagai orang Singapura walaupun masih mempertahankan kebiasaan tradisional, ras, budaya dan festival mereka masing-masing. Sebagai tambahan, dengan adanya lebih dari 90.000 ekspatriat profesional yang tinggal dan bekerja di Singapura, yang juga membawa budaya dan cara pandang mereka yang unik, menambah warna dan semangat pada Singapura sebagai kota Internasional.
Standar kehidupan di Singapura yang tinggi juga merupakan sesuatu yang dapat diyakini oleh para siswa. Pada sebuah survei yang diberitakan dalam The Economist pada bulan Maret 2002, kualitas kehidupan di Singapura telah melewati London dan New York. Tiga puluh sembilan faktor telah di pertimbangkan, termasuk stabilitas ekonomi, kebebasan pribadi, polusi udara dan kualitas pemeliharaan kesehatan, sekolah, restoran dan teater.
Gaya Hidup Perkotaan Yang Penuh semangat Singapura mungkin hanya seperti titik kecil di dalam peta dunia, tetapi merupakan negara kepulauan yang sibuk dengan berbagai atraksi dan aktivitas. Makan malam dan berbelanja adalah dua aktivitas lokal yang berada dalam urutan teratas. Tak perlu disebutkan lagi, hal ini tergambar dalam jajaran tempat makan yang tersebar di seluruh pulau, seperti halnya perkembangan toko-toko di pusat kota dan di daerah pinggiran.
Terlebih lagi pada suasana kesenian dan kebudayaan yang sedang berkembang pesat, khususnya dengan pembukaan Esplanade - Theatres on the Bay, menampilkan seniman-seniman papan atas dari seluruh dunia. Kawasan-kawasan etnis seperti Little India, Chinatown, Perkampungan Melayu juga memberi rasa pada kebudayaan dan sejarah Singapura. Banyak kejadian menyenangkan dan mengasyikkan seperti Great Singapore Sale, Singapore Arts Festival, Festival light-up dan banyak lagi acara lainnya yang membuat Singapura menjadi sebuah tempat yang paling banyak diminati untuk dikunjungi. Singapura juga terletak di tempat yang strategis yaitu di pusat Asia dan dapat menjadi pusat untuk pengembangan daerah Asia tenggara.
2.  Pendidikan Singapura

Pendidikan selalu menjadi kunci dari pertumbuhan dan perkembangan masyarakat Singapura, terutama pada tahun 1965 ketika Singapura menjadi negara republik yang merdeka. Saat ini di abad ke-21, dimana ekonomi yang berdasarkan ilmu pengetahuan berfungsi sebagai pengendali dalam komunitas secara mendunia, pengetahuan menjadi hal yang lebih mendesak dalam membentuk masa depan negara kami. Pada saat yang sama, melalui pendidikan, setiap individu dapat mengeluarkan potensi mereka untuk memberi keuntungan bagi masyarakat, bangsa, dan membina sebuah kehidupan yang berkecukupan.
Sistem pendidikan Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel untuk membantu perkembangan potensi para siswa. Pusat Keunggulan Pendidikan - Singapura, Pusat Pendidikan Dunia  Selama bertahun-tahun, Singapura telah berkembang dari sistem pendidikan ala Inggris yang tradisional menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individual dan mengembangkan bakat.
Keunggulan sistem pendidikan di Singapura terletak pada kebijakan dua-bahasa (Bahasa Inggris/Melayu/Mandarin/Tamil) dan kurikulumnya yang lengkap dimana inovasi dan semangat kewiraswastaan menjadi hal yang sangat diutamakan. Para individu menunjukkan bakat-bakat yang berkaitan satu sama lain dan kemampuan untuk bertahan dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan, dipersiapkan untuk sebuah masa depan yang lebih cerah.
Sekolah-sekolah di Singapura terkenal dengan standarnya yang tinggi dalam hal kegiatan belajar mengajar, terbukti melalui perbandingan lokakarya Internasional seperti Third Internasional Matemathics and Science Study (TIMSS) yang menunjukkan bahwa mayoritas siswa sekolah Singapura yang terkemuka telah mempunyai standar internasional dalam mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan.
Departemen Pendidikan Singapura (Ministry of Education) tampaknya lebih banyak bekerja dan memberi perhatian besar pada pengembangan pendidikan ketimbang memanfaatkan pendidikan sebagai sumber rezeki bagi oknum atau pegawai-pegawai departemen itu.
Dari sekolah dasar hingga universitas, misalnya, siswa sudah dipantau dan diarahkan untuk mendapatkan pendidikan yang cocok untuknya. Jadi, tidak semua warga layak atau bebas masuk universitas di Singapura. Bagi mereka yang tidak layak masuk universitas di Singapura, memang bebas memilih kuliah di luar negeri sesuai dengan kemampuan orangtua, tetapi tidak bebas masuk universitas di Singapura jika tidak melewati tes tertentu.
Dengan pendapatan per kapita lebih dari 24.000 dollar AS per tahun, Singapura termasuk paling kaya di dunia. Namun, Singapura tidak menyamaratakan bahwa semua warga pasti mampu. Biaya sekolah di Singapura relatif murah. Yang diperlukan adalah biaya di luar uang sekolah seperti penunjang kelancaran sekolah, transportasi, buku-buku, dan lainnya.
Untuk keluarga yang tidak mampu, pemerintah menyediakan beasiswa jika perlu. Itu disediakan untuk memastikan bahwa kemiskinan bukan hambatan untuk mengenyam pendidikan.
Meski mobil bukan persoalan bagi kebanyakan warga di Singapura, untuk kelancaran transportasi anak-anaknya tersedia berbagai mode transportasi, mulai dari MRT, dipadu dengan rangkaian bus kota yang memiliki akses ke semua sekolah. Untuk transportasi ke dan dari Nanyang Technological University (NTU), misalnya, tersedia berbagai jalur bus yang membelah masuk ke kompleks universitas di Jurong.
Apa lagi? Ruang kelas, perpustakaan, kantin sekolah, dan tempat bersantai juga tersedia. Ruang kelas ditata secara bersih dan membuat murid bisa melihat guru atau dosen dan sebaliknya dosen atau guru bisa memantau semua anak didiknya. Kelas diperlengkapi dengan peralatan yang memudahkan guru melakukan presentasi lewat slide yang sudah melekat di setiap ruang sekolah sehingga tidak perlu repot setiap kali melakukan presentasi. Janganlah segan makan di kantin-kantin sekolah, jenisnya cukup banyak, relatif sehat, dan murah lagi.
Akses internet hingga ke ruang-ruang kelas juga tersedia dan gratis hanya dengan mendaftar untuk mendapatkan ID dari sekolah dan universitas. Hal itu memang sengaja dilakukan untuk membuat murid memiliki akses yang mudah mendapatkan informasi. Terkadang bahan pelajaran juga sudah dipajang di situs internet yang membuat mahasiswa bisa mengakses secara on-line.
Dosen-dosen dan guru di Singapura juga tidak kalah profesionalnya. Dengan gaji yang tergolong memadai, orang- orang terangsang menjadi guru. Tidak semua guru berasal dari Singapura sendiri.
Dengan jumlah penduduk yang sedikit, hanya 4 juta jiwa lebih, Singapura memerlukan pasokan guru. Untuk itu terkadang guru didatangkan dari negara lain. Untuk level universitas, misalnya, NTU dan National University of Singapore (NUS) tak segan menawarkan gaji yang tinggi menyamai gaji di Harvard Business School. “Kami memang harus bersaing dan menawarkan rangsangan yang lumayan untuk bisa menarik orang-orang yang punya talenta dunia,” demikian dosen di NTU, Ang Poo Wah.
Dosen-dosen di NTU, misalnya, tidak sedikit yang menjadi orang-orang hebat di negara asalnya dan kemudian direkrut menjadi dosen di Singapura. Masalahnya, Singapura berniat menjadikan dirinya sebagai pusat pendidikan berkelas internasional, setelah berhasil menjadikan dirinya sebagai pusat pelayanan kesehatan terbagus di Asia Tenggara.
Kegiatan di universitas dan di sekolah-sekolah bukan sebatas acara belajar-mengajar rutin di ruang-ruang kelas. Hampir setiap bulan tampil pembicara tamu berkaliber internasional membawakan topik-topik baru yang ditemukan di dunia.
Pemerintah Singapura tidak segan-segan mendatangkan, misalnya, Michael Porter, Philip Kottler, ahli manajemen terkenal di dunia, serta dosen-dosen kaliber internasional yang memang mahal tarifnya tetapi Singapura tidak pelit soal itu.
Jadi, selain mendapatkan ilmu, mahasiswa juga diberi pencerahan dengan menghadiri seminar-seminar gratis tetapi sangat berkualitas. Jangan bayangkan presentasi mereka seperti guru-guru atau dosen-dosen yang direkrut begitu saja untuk jadi pengajar P4 yang membuat ngantuk di negara kita pada zaman Orde Baru.
Gilanya lagi, sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan di Singapura tidak berhenti melirik perkembangan pendidikan di negara lain. Maka, muncullah misalnya aliansi antara sekolah bisnis di NTU dan Sloan School of Management di Massachusetts Institute of Technology.
Aliansi seperti itu dibiarkan dirangsang sendiri oleh masing-masing fakultas. Universitas hanya memberi persetujuan. Otonomi masing-masing fakultas dibuat sedemikian tinggi dan dibiarkan mampu memikirkan pengembangan diri sendiri. Soal pendanaan, tampaknya tidak menjadi masalah. NTU, misalnya, sudah memiliki endowment fund dari pemerintah sebesar 200 juta dollar Singapura.


3.  Sistem Pendidikan Singapura
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia).
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Pendidikan dapat dipandang sebagai proses membantu peserta didik untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal dalam seluruh aspek kepribadiannya sesuai dengan potensi yang dimiliki dan sistem nilai yang berlaku di lingkungan sosial-budaya dimana dia hidup.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan dan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia. Tanpa pendidikan, maka diyakini bahwa manusia sekarang tidak berbeda dengan generasi manusia masa lampau, yang dibandingkan dengan manusia sekarang, telah sangat tertinggal baik kualitas kehidupan maupun proses-proses pemberdayaannya. Secara ekstrim bahkan dapat dikatakan bahwa maju mundurnya atau baik buruknya peradaban suatu masyarakat, suatu bangsa, akan ditentukan oleh bagaimana pendidikan yang dijalani oleh masyarakat bangsa tersebut.
Pendidikan adalah pembelajaran pemahaman, informasi, dan kemampuan selama hidup. Pengajar memberikan banyak pelajaran termasuk membaca, menulis, matematika, pengetahuan alam, dan sosial (sejarah). Pengajar adalah spesialisasi profesi seperti astronomi, hukum, ilmu hewan, hanya dapat mengajarkan bidang tersebut, biasanya seperti profesor di institusi belajar tingkat tinggi. Ada banyak petunjuk khusus untuk dapat memiliki kemampuan dalam spesialisasi seperti itu, misalnya persyaratan untuk menjadi pilot. Ada berbagai media dari kesempatan pendidikan pada level non formal juga termasuk pemahaman dan kemampuan belajar selama hidup, termasuk pendidikan yang berasal dari pengalaman.
Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang melalui upaya pengajaran dengan menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian.
Dari definisi – definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan merupakan proses mengubah keadaan anak didik agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan dengan berbagai cara untuk mempersiapkan masa depan yang baik baginya.
Sistem pendidikan Singapura bertujuan untuk menyediakan pengetahuan dasar dan agama bagi murid – murid. Untuk menyatukan keberagaman karasteristik perbedaan ras dan budaya di Singapura, keberagaman bahasa, setiap siswa belajar Bahasa Inggris sebagai bahasa keseharian. Siswa juga belajar Bahasa Ibu mereka (China, Malaysia dan Tamil/ Thailand) untuk membantu mereka mempertahankan identitas, budaya, warisan, dan nilai-nilai bangsa.
Pendidikan di Singapura dibagi menjadi lima jenjang, jenjang pertama adalah Kindergarten School atau di Indonesia setara dengan Taman Kanak – Kanak (TK), jenjang selanjutnya yaitu Primary School atau setara dengan Sekolah Dasar (SD), jenjang ketiga yaitu Secondary School atau setara dengan gabungan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Jenjang keempat yaitu Junior College atau jenjang persiapan menuju universitas dan jenjang terakhir adalah University atau setara dengan Universitas.
a.      Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan pra sekolah diselenggarakan oleh Taman kanak-kanak dan pusat perawatan anak, terdiri dari program tiga tahun untuk anak usia 3 hingga 6 tahun. Terdaftar pada menteri pendidikan, Taman kanak-kanak di Singapura dilaksanakan oleh yayasan masyarakat, perkumpulan keagamaan, organisasi sosial dan bisnis. Pusat perawatan anak mendapat ijin dari Menteri Pengembangan Masyarakat dan olah raga.
Kebanyakan dari Taman kanak-kanak menyelenggarakan dua sesi sehari dengan tiap sesi pelatihan dari 2, 5 sampai 4 jam, 5-hari setiap minggunya. Pada umumnya kurikulum termasuk program berbahasa Inggris dan bahasa asing dengan pengecualian terhadap sistem luar negeri yaitu pada sekolah Internasional yang menawarkan program Taman kanak-kanak bagi anak-anak ekspatriat. Periode pendaftaran bagi setiap Taman kanak-kanak dan pusat perawatan berbeda-beda. Kebanyakan dari pusat perawatan anak menerima siswa dari negara manapun sepanjang tahun selama masih ada ketersediaan tempat. Silahkan menghubungi Taman kanak-kanak tersebut secara langsung untuk informasi mengenai pendaftaran, kurikulum dan lainnya.
b.      Sekolah Dasar
Seorang anak di Singapura menjalani pendidikan dasar selama 6 tahun, terdiri dari empat tahun tahap dasar pertama yaitu Sekolah Dasar kelas 1 sampai 4 dan tahap orientasi tahun ke dua yaitu Sekolah Dasar kelas 5 sampai 6.
Pada tahap dasar, kurikulum inti terdiri dari pengajaran Bahasa Inggris, Bahasa daerah dan matematika, dengan mata pelajaran tambahan seperti musik, kesenian dan kerajinan tangan, pendidikan fisik dan pembelajaran sosial. Ilmu pengetahuan sudah diajarkan sejak kelas 3 Sekolah Dasar.
Untuk memaksimalkan potensi mereka, siswa diarahkan menurut kemampuan belajar mereka sebelum menguasai tahap orientasi. Pada akhir kelas 6 SD, siswa mengikuti Ujian Kelulusan Sekolah Dasar (Primary School Leaving Examination). Kurikulum Sekolah Dasar di Singapura telah digunakan sebagai model internasional, khususnya metode pengajaran matematika. Siswa asing dari negara manapun diterima di Sekolah Dasar menurut ketersediaan lowongan tempat.

c.       Sekolah Lanjutan
Sekolah Lanjutan di Singapura terdiri dari sekolah dengan Dana Pemerintah, bantuan Pemerintah atau biaya sendiri. Para siswa melaksanakan pendidikan lanjutan selama 4 atau 5 tahun melalui program spesial, cepat ataupun normal. Program spesial dan cepat mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian GCE ‘O’ (Singapore-Cambridge General Certificate of Education ‘Ordinary’) pada tingkat empat. Siswa pada program normal dapat memilih jurusan akademik atau teknik, yang keduanya mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian GCE ‘N’ (Singapore-Cambridge General Certificate of Education ‘Normal’) pada tingkat empat dan jika hasilnya memuaskan, maka siswa akan mengikuti ujian GCE ‘O’ pada tingkat lima.
Kurikulum pendidikan lanjutan mencakup Bahasa Inggris, Bahasa daerah, Matematika, Ilmu Pengetahuan dan kemanusiaan. Pada tingkat lanjutan ke-3, siswa dapat memilih pilihan mereka sendiri tergantung apakah mereka di jurusan Seni, Ilmu Pengetahuan, Perniagaan atau teknik terapan.
Kurikulum pada Sekolah Lanjutan di Singapura dikenal di seluruh dunia atas kemampuannya untuk mengembangkan siswa melalui pemikiran yang kritis dan keterampilan intelektual. Siswa asing dari negara manapun diterima di Sekolah Lanjutan menurut ketersediaan lowongan tempat.
Dua institusi akademik swasta di Singapura juga menawarkan kepada siswa internasional pilihan kesempatan yang unik untuk meneruskan pendidikan dasar, lanjutan dan pendidikan akhir mereka. San Yu Adventist School yang dikelola oleh Seventh-day Adventist Mission (Singapura), menawarkan program mulai dari pendidikan dasar, pendidikan lanjutan dan pendidikan akhir bagi para siswa dengan budaya dan warga negara yang berbeda. St.Francis Methodist School yang merupakan anggota dari kelompok sekolah-sekolah metodist di Singapura, menawarkan pendidikan lanjutan dan akhir bagi para siswa lokal maupun internasional. Kedua sekolah tersebut terdaftar pada Menteri Pendidikan dan menawarkan kepada para siswa mereka kurikulum akademik yang fleksibel, berwawasan luas dan tepat. Sekolah-sekolah ini membanggakan diri mereka karena memiliki program yang melebihi persyaratan akademik biasanya, menggabungkan elemen- elemen pembelajaran yang kreatif ke dalam kurikulum reguler mereka.
d.       Akademi / Pra-Universitas
Setelah menyelesaikan ujian tingkat GCE ‘O’, para siswa diperbolehkan mendaftar untuk mengikuti program akademi selama dua tahun masa pelajaran pada pra-universitas atau institut terpadu selama tiga tahun masa pelajaran pada pra-universitas, yang keduanya merupakan dasar untuk masuk ke universitas. Kurikulum terdiri dari dua mata kuliah wajib, yaitu General Paper dan Mother Tongue, dan maksimum empat subyek Singapore-Cambridge General Certificate of Education ‘Advanced’ (GCE ‘A’) dari tingkat seni, ilmu pengetahuan dan pelajaran tentang perniagaan. Di akhir masa pelajaran pada pra universitas siswa mengikuti ujian tingkat GCE ‘A’.
Siswa asing dari negara manapun diterima di akademi dan pra-universitas menurut ketersediaan lowongan tempat.
Politeknik
Sekolah teknik didirikan di Singapura untuk menawarkan kepada para siswa tentang pelajaran melalui practice-oriented pada level diploma. Setidaknya ada 5 politeknik di Singapura:
  1. Nanyang Polytechnic
  2. Ngee Ann Polytechnic
  3. Republic Polytechnic
  4. Singapore Polytechnic
  5. Temasek Polytechnic

Mereka menawarkan ruang lingkup yang luas dari rangkaian pelajaran seperti Keahlian Teknik, pelajaran tentang Bisnis, Komunikasi Massa, Desain dan info-komunikasi. Mata pelajaran spesialisasi seperti Optometri, Teknik Kelautan, Studi Kelautan, Perawat, Pendidikan Awal pada anak dan Perfilman juga tersedia bagi mereka yang ingin berlatih di jalur karir tertentu.
Lulusan-lulusan politeknik telah membuktikan diri dengan menjadi tenaga kerja yang populer ketika mereka bergabung dalam dunia kerja yang dilengkapi dengan keterampilan dan pengalaman yang terkait pada bidang ekonomi baru.
Ø  Institut Pendidikan Teknik
Institut Pendidikan Teknik (ITE) merupakan alternatif pilihan setelah melewati tingkat lanjutan bagi mereka yang memilih untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan teknik dalam berbagai sektor industri. Disamping menyediakan program-program bimbingan dan pelatihan kelembagaan secara full-time untuk lulusan sekolah lanjutan, ITE juga menyediakan program-program pendidikan berkelanjutan bagi mereka yang bekerja.
e.       Universitas
Tiga universitas lokal di Singapura:
Universitas lokal tersebut diatas membentuk lulusan yang hebat dengan gelar kesarjanaan yang dikenal secara internasional. Kesempatan untuk melakukan penelitian ilmiah dan beasiswa juga tersedia untuk para siswa lanjutan tingkat akhir.
Sejak berdiri pada tahun 1905, NUS telah berkembang menjadi universitas yang mempunyai cakupan luas dengan menawarkan pelatihan tentang berbagai disiplin ilmu seperti Ilmu pengetahuan, keahlian tehnik terapan, teknologi, hukum, seni dan pengetahuan sosial dan pengobatan.
NTU didirikan pada tahun 1981 dengan menyediakan banyak fasilitas untuk melaksanakan pendidikan tingkat 3 dan melakukan penelitian dalam keahlian tehnik dan teknologi. NTU telah tergabung dengan National Institute of Education (NIE) – fakultas keguruan – dan berkembang mencakup kegiatan pembukuan, bisnis dan ilmu komunikasi.
Universitas Internasional di Singapura
Selain dari universitas-universitas lokal, banyak juga universitas-universitas asing terkemuka yang telah hadir di Singapura. Universitas-universitas ini ada yang mendirikan kampusnya sendiri (institusi untuk pendidikan lanjutan) atau mempunyai program gabungan/kolaborasi dengan universitas lokal (kerja sama lokal).
Selain itu, universitas-universitas lokal kami, National University of Singapore dan Nanyang Technological University juga mempunyai program kerja sama dengan lebih dari 16 institusi lainnya di seluruh dunia. Ini termasuk: University of St. Gallen (Swiss), Beijing University for Chinese Medicine, ESIEE (Perancis), Australian National University, University of Melbourne (Australia), University of Illinois Urbana-Champaign (AS), UCLA Anderson School of Management (AS), Ecole Supérieure d’Electricité (Supelec) (Perancis), Peking University (Cina), Karolinska Institutet (Swedia), University of Basel (Swiss), Technical University of Denmark, King’s College London, Tsinghua University (Cina), Université Pierre Et Marie Curie, Université Paris Sud dan French Grandes Écoles.
Terdapat juga institusi-institusi khusus asing di Singapura, yang telah mendirikan kampusnya di sini atau bekerja sama dengan politeknik-politeknik lokal. Program ini memungkinkan siswa-siswa politeknik untuk mendapatkan gelar yang berkaitan dengan mata pelajaran yang telah mereka ambil setelah mereka menyelesaikan diploma mereka di politeknik.
Ø  Sekolah Swasta
           Di Singapura, sekolah-sekolah swasta turut menawarkan berbagai jenis program, menambah lengkapnya keanekaragaman dunia pendidikan di negeri ini. Terdapat sekitar 300 sekolah swasta di Singapura, dengan penjurusan seperti komersial, TI, senirupa dan bahasa. Private Education Institutions (PEI/Lembaga Pendidikan Swasta) ini menawarkan berbagai program studi yang banyak dicari oleh siswa lokal maupun internasional. PEI menawarkan berbagai program studi di tingkat sertifikat, diploma, sarjana (bachelor) maupun pascasarjana (postgraduate). Melalui kemitraan dengan berbagai universitas internasional yang populer dari AS, Inggris, Australia dll, PEI menawarkan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan sertifikasi internasional dalam lingkungan yang aman dan terjangkau. Masing-masing PEI memiliki kegiatan penerimaan/pendaftaran siswanya sendiri, dan bagi siswa yang tertarik silakan langsung menghubungi sekolah yang diminati. Saat memilih PEI, pastikanlah bahwa sekolah tersebut telah memenuhi harapan Anda dalam hal:
  • Program studi yang ditawarkan
  • Pengakuan atas sertifikasi yang didapat
  • Fasilitas sekolah (ruang kelas, fasilitas komputer dan sebagainya)
  • Layanan bagi siswa internasional (bantuan akomodasi dan visa, orientasi siswa, konseling siswa, dll)
           Untuk memastikan bahwa PEI di Singapura dapat menjaga kepentingan dan kesejahteraan siswa melalui standar peraturan yang berkualitas tinggi dan praktik usaha yang baik, telah dibentuk Council for Private Education (CPE/Dewan Pendidikan Swasta), sebuah dewan resmi di bawah Departemen Pendidikan Singapura untuk mengatur semua masalah yang berkaitan dengan sektor pendidikan swasta di Singapura. Semua lembaga pendidikan swasta yang menerima siswa internasional harus mendapat sertifikasi EduTrust.

Ø  EduTrust
Skema sertifikasi EduTrust merupakan skema sertifikasi sukarela yang diselenggarakan oleh Council for Private Education, bagi para lembaga pendidikan swasta di Singapura.
Meskipun skema sertifikasi EduTrust ini bersifat sukarela, namun merupakan prasyarat bagi lembaga pendidikan swasta yang menerima siswa internasional agar dapat mengeluarkan Student Pass, sesuai peraturan dari Immigration and Checkpoints Authority (ICA/Otorita Imigrasi dan Pemeriksaan Tempat Masuk).
Skema ini memberi jalan bagi lembaga pendidikan swasta yang lebih baik untuk membedakan diri karena telah mencapai standar yang lebih tinggi dalam bidang-bidang utama pengelolaan dan pengawasan layanan pendidikan.
Ø  Sekolah sistem luar negeri / Sekolah Internasional
Sekolah sistem luar negeri atau Sekolah Internasional menawarkan kesempatan kepada anda untuk mengikuti pendidikan yang mirip dengan negara asal anda. Terdaftar pada Menteri Pendidikan, mengikuti aturan dan kurikulum yang identik dengan negara asal anda.
Singapura memiliki sejumlah sekolah internasional yang memberikan ijin masuk untuk para siswa asing dan penduduk setempat. Beberapa sekolah internasional menentukan persyaratan minimum pada saat melakukan pendaftaran, seperti kemampuan bahasa atau kewarganegaraan. Kriteria tiap sekolah berbeda.
Biaya pertahun biasanya mencapai S$4,600 sampai S$14,000 untuk tingkat yang lebih rendah dan S$6,000 sampai S$18,000 untuk tingkat yang lebih tinggi. Tahun ajaran sekolah dan semester juga berbeda pada setiap sekolah.
Dua sekolah top di Singapura, Anglo-Chinese School (ACS) dan Hwa Chong Institution telah meraih status sekolah swasta, dengan penerimaan murid pertama pada bulan Januari 2005.
Didirikan di bawah badan ACS International dan Hwa Chong International, kedua sekolah akan menawarkan pendidikan sekolah menengah dan selepas sekolah menengah. ACS International akan menawarkan GCSE internasional dan Program Internasional Baccalaureate Diploma, sementara Hwa Chong International akan menawarkan program sekolah menengah dan pra-universitas dengan sertifikat tanda tamat belajar GCE A Level.
Departemen Pendidikan Singapura (Ministry of Education) tampaknya lebih banyak bekerja dan memberi perhatian besar pada pengembangan pendidikan ketimbang memanfaatkan pendidikan sebagai sumber rezeki bagi oknum atau pegawai-pegawai departemen itu.
Dari sekolah dasar hingga universitas, misalnya, siswa sudah dipantau dan diarahkan untuk mendapatkan pendidikan yang cocok untuknya.Jadi, tidak semua warga layak atau bebas masuk universitas di Singapura.Bagi mereka yang tidak layak masuk universitas di Singapura, memang bebas memilih kuliah di luar negeri sesuai dengan kemampuan orangtua, tetapi tidak bebas masuk universitas di Singapura jika tidak melewati tes tertentu.
Dosen-dosen dan guru di Singapura juga tidak kalah profesionalnya.Dengan gaji yang tergolong memadai, orang- orang terangsang menjadi guru.Tidak semua guru berasal dari Singapura sendiri.
Dosen-dosen di NTU, misalnya, tidak sedikit yang menjadi orang-orang hebat di negara asalnya dan kemudian direkrut menjadi dosen di Singapura.Masalahnya, Singapura berniat menjadikan dirinya sebagai pusat pendidikan berkelas internasional, setelah berhasil menjadikan dirinya sebagai pusat pelayanan kesehatan terbagus di Asia Tenggara.
Kegiatan di universitas dan di sekolah-sekolah bukan sebatas acara belajar-mengajar rutin di ruang-ruang kelas.Hampir setiap bulan tampil pembicara tamu berkaliber internasional membawakan topik-topik baru yang ditemukan di dunia.
Pemerintah Singapura tidak segan-segan mendatangkan, misalnya, Michael Porter, Philip Kottler, ahli manajemen terkenal di dunia, serta dosen-dosen kaliber internasional yang memang mahal tarifnya tetapi Singapura tidak pelit soal itu.
Jadi, selain mendapatkan ilmu, mahasiswa juga diberi pencerahan dengan menghadiri seminar-seminar gratis tetapi sangat berkualitas.Jangan bayangkan presentasi mereka seperti guru-guru atau dosen-dosen yang direkrut begitu saja untuk jadi pengajar P4 yang membuat ngantuk di negara kita pada zaman Orde Baru.
Gilanya lagi, sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan di Singapura tidak berhenti melirik perkembangan pendidikan di negara lain. Maka, muncullah misalnya aliansi antara sekolah bisnis di NTU dan Sloan School of Management di Massachusetts Institute of Technology.
Aliansi seperti itu dibiarkan dirangsang sendiri oleh masing-masing fakultas.Universitas hanya memberi persetujuan.Otonomi masing-masing fakultas dibuat sedemikian tinggi dan dibiarkan mampu memikirkan pengembangan diri sendiri.Soal pendanaan, tampaknya tidak menjadi masalah.NTU, misalnya, sudah memiliki endowment fund dari pemerintah sebesar 200 juta dollar Singapura.
Maka, tidak heran jika NTU, NUS, dan Singapore Management University dengan mudah membangun aliansi dengan Harvard University, Wharton School, dan universitas kelas satu lainnya di AS. Kerja sama internasional pendidikan juga dilakukan dengan banyak negara. Namun, kemajuan pendidikan di AS membuat Singapura lebih berkiblat ke AS.

Skema Sistem Pendidikan di Singapura

BAB III
PENUTUP

1.       Kesimpulan
Pendidikan adalah salah satu faktor penentu kemajuan suatu negara. Pendidikan yang baik akan menghasilkan bangsa yang baik pula. Singapura termasuk negara yang fokus pada sektor pendidikan untuk memajukan negaranya. Pendidikan di Singapura dimulai dari jenjang Kindergarten School sampai jenjang University. Sebagai negara terbaik di ASEAN dalam bidang pendidikan, banyak faktor penyebab kesuksesan sistem pendidikan Singapura. Faktor tersebut adalah fasilitas yang memadai, faktor biaya, dan faktor pendidik.
Sistem pendidikan Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel untuk membantu perkembangan potensi para siswa.
Kemajuan pendidikan di Singapura didukung oleh banyak faktor. Diantaranya yaitu adanya fasilitas yang memadai. Contohnya, setiap sekolah di Singapura memiliki akses internet bebas. Setiap sekolah juga memiliki web sekolah yang berguna untuk menghubungkan siswa, guru, dan orangtua.. Selain itu, di setiap kelas terdapat Liquid Crystal Display (LCD) untuk proses pembelajaran. Fasilitas lainnya yaitu tersedianya sistem transportasi yang memiliki akses ke semua sekolah di Singapura yang memudahkan siswa untuk menuju ke sekolahnya.
Faktor biaya juga sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Karena jika biaya sekolah murah, setiap orang di negara tersebut dapat mengenyam pendidikan dengan mudah. Di Singapura, biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan rakyat, ditambah lagi dengan beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung.
Faktor lain yang menyebabkan Singapura menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik di ASEAN adalah faktor pendidik. Proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan calon guru yang diterima disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan, sehingga semua calon guru tersebut pasti akan mendapatkan pekerjaan. Setelah teraudisi, para calon guru diberi pelatihan sebelum bekerja, sehingga guru-guru sudah mendapatkan pembekalan sebelumnya. Selain itu, gaji yang diberikan untuk guru-guru di Singapura juga banyak. Hal itu menyebabkan kehidupan guru-guru terjamin kesejahteraannya.
2.       Saran
Ø Seperti yang kita tahu, bahwa Singapura unggul dalam banyak hal, terutama sistem pendidikannya, Namun, tanpa kita sadari, Singapura pun punya kelemahan dari segi SDM nya. Dan SDM atau sumber daya manusia nya hanya mampu mengikuti sistem dan menjalankannya. Namun mereka tidak ada keberanian untuk menyuarakan yang benar ataupun salah. Artinya mereka sedikit kalah dengan bangsa – bangsa berkembang dari segi kreatifitasnya, termasuk dari indonesia.
DAFTAR PUSTAKA



separador

1 komentar:

ayuwandira mengatakan...

http://ican-education.com/kuliah-di-australia
http://ican-education.com/study-in-australia
http://ican-education.com/kuliah-di-luar-negeri
http://ican-education.com/universitas-luar-negeri
http://ican-education.com/universitas-di-singapore
http://ican-education.com/beasiswa-luar-negeri
http://ican-education.com/universitas-di-inggris
http://ican-education.com/kuliah-di-inggris
http://ican-education.com/universitas-di-malaysia
http://ican-education.com/kuliah-di-amerika

Posting Komentar

Followers