BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Singapura
merupakan barometer penyelenggaraan program Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) di kawasan Asia Pasific. Berbagai lembaga PAUD dari berbagai negara
sering menjadikan Singapura sebagai rujukan penyelenggaraan pembelajaran. Dalam
penyelenggaraannya, program PAUD di Singapura dikordinasikan oleh dua
departemen/kementerian yang berbeda. Ministry of Community Youth and Sport (MCYS)
menaungi program childcare dan infant/toddler care. Sedangkan Ministry
of Education (MOE) menaungi program nursery, kindergarten one (K1),
dan kindergarten two (K2).
Sebagai
salah satu barometer program PAUD, Pemerintah Singapura merasa terganggu dengan
adanya anak usia dini yang drop out (DO) dari kelas awal di jenjang
pendidikan Sekolah Dasar (SD). Berdasarkan data kependudukan yang ada, setiap
tahun ada sekitar 400- 500 anak yang DO dari SD pada kelas 1-3 (jumlah penduduk
Singapura sekitar 4.5 juta jiwa).
Faktor
utama terjadinya DO tersebut karena mereka tidak memperoleh layanan PAUD
sehingga tidak mempunyai kesiapan dan
kemampuan seperti siswa-siswi lainnya. Untuk mengatasinya, MOE menyelenggarakan
The Bridging Program to Help Young Children For School Readiness.
Tujuan utama program ini antara lain: 1) anak dapat memahami orang lain dan
mengekspresikan dirinya sendiri, 2) anak dapat mengikuti arahan sederhana, 3)
pengembangan kemampuan terhadap huruf dan kesadaran terhadap fonologi, 4)
memiliki konsep tentang angka, dan 5) memperkenalkan anak tentang rutinitas
sehari-hari dalam berinteraksi di kelas.
The
bridging program dilaksanakan melalui pemberian pembelajaran singkat
selama 4 minggu (20 kali tatap muka), setiap hari Senin sampai Jumat jam 8-11
pagi. Proses pembelajaran biasanya dilaksanakan pada masa liburan semester.
Anak-anak usia 5-6 tahun yang sama sekali belum pernah memperoleh layanan PAUD
direkrut sebagai peserta didik.
Pembelajaran
dilaksanakan dengan memanfaatkan gedung SD dan tenaga pendidik PAUD terdekat
untuk memudahkan anak datang mengikuti proses pembelajaran. Umumnya anak – anak
tersebut berasal dari keluarga yang tingkat pendapatannya kurang dari $ Sing
2000 (Rp.13.750.000)/bulan, sebuah ukuran jumlah yang besar jika dibandingkan
pendapatan di Indonesia tetapi bagi warga negara Singapura termasuk kategori
miskin.
Materi
pembelajaran mengacu pada kurikulum di Taman Kanak-Kanak yang disederhanakan.
Pembelajaran singkat semacam shortcourse tersebut dilaksanakan dengan
menerapkan metode pembelajaran Reggio Emilia, dengan memberikan
stimulasi pembelajaran pada anak usia dini, pengetahuan pada orang tua, dan
peningkatan peran serta masyarakat sekitar. Anak perlu diberi bekal kesiapan
kemampuan untuk menyesuaikan dengan kehidupannya. Karena itu materi yang
disampaikan pada selama mengikuti pembelajaran singkat tersebut lebih
ditekankan pada aspek perkembangan Psikis, Intelligency, Language, Emosional,
and Social (PILES). Dengan adanya stimulasi aspek PILES tersebut, diharapkan
anak mempunyai kesiapan dan kemampuan untuk mengikuti pembelajaran di SD.
Keterlibatan
orang tua dalam dalam aktivitas belajar anak di rumah merupakan keharusan agar
suasana anak belajar di sekolah di dukung dan diperkuat oleh suasana belajar di
rumah. Untuk itu parenting education merupakan hal yang penting
dilakukan dalam pendidikan anak usia dini sehingga orang tua terlibat secara
aktif dalam perkembangan anak. Untuk bisa memerankannya, orang tua juga diberi
pengetahuan dan kemampuan melalui proses pembelajaran yang bersamaan dengan
pembelajaran yang diberikan kepada anak-anaknya.
Selain
mengikuti pembelajaran yang terjadual, kegiatan home visit merupakan
salah satu metode yang diterapkan untuk memberikan pengetahuan pada orang tua.
Selanjutnya orang tua dituntut untuk mendampingi dan membimbing pendidikan
anak-anaknya, sehingga anak mempunyai kemampuan yang hampir sama dengan
teman-temannya ketika masuk SD.
Proses
penyelenggara program diserahkan kepada lembaga pendidikan swasta yang telah
terakreditasi. Peran pemerintah (MOE) adalah memberikan regulasi dan standart
komponen penyelenggaraan program, seperti: standar kelulusan (output) sarana
dan prasarana pembelajaran yang harus tersedia, kompetensi tenaga pendidik
(kemampuan maupun pendidikan), serta materi pembelajaran. Di Singapura program
tersebut berjalan efektif karena adanya kesadaran masyarakat yang tinggi
tentang pentingnya pendidikan. Di samping itu, adanya denda bagi keluarga/orang
tua yang tidak menyekolahkan anaknya mulai dari jenjang PAUD sampai sekolah
menengah. Denda dan peraturan betul-betul diterapkan sehingga orang tua dan
masyarakat di Singapura sadar akan pentingnya pendidikan bagi semua.
2.
Rumusan
Masalah
Dari beberapa ulasan di atas, dapat di rumuskan
permasalahannya:
a) Bagaimana
dan seperti apa masyarakat Singapura itu?
b) Seperti
apakah pendidikan di Singapura? Jenjang apa sajayang diterapkan di Singapura?
c) Dan
seperti apa sistem pendidikan yang diterapkan di Singapura?
3.
Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah
untuk belajar dari negara Singapura mengenai sistem pendidikannya
4.
Batasan
Masalah
Makalah ini dibatasi pada topik Karakter
Masyarakat Singapura, Pendidikan Singapura, serta sistem pendidikan yang diterapkan
pada negara tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Seputar Singapura
Ekonomi
yang Stabil . Dengan pendapatan (GDP) pertahun mencapai S$ 160 juta di tahun
2002, negara kepulauan yang walaupun kecil dalam ukuran dan populasi (4 juta
orang) ini telah menjadi pusat finansial yang mempunyai nama baik, sebuah
pedoman pusat perdagangan daerah, pelabuhan terpadat di dunia dan merupakan
lokasi utama untuk berinvestasi. Kadang-kadang disebut sebagai teladan dalam
hal keterbukaan, politik tepatguna dan mantap; Singapura telah mendapat
pengakuan dari dunia.
Survey
terakhir di tahun 2002 yang dilakukan oleh unit intelejen ahli ekonomi (EIU)
yang mencakup 60 perekonomian, memberikan pengakuan kepada Singapura sebagai
lingkungan bisnis terbaik di Asia. Forum ekonomi dunia Swiss-based (WEF) juga
menilai Singapura sebagai pelaku Ekonomi yang paling kompetitif yang memiliki
kemampuan pembaharuan yang hebat dan makro ekonomi yang solid di seluruh dunia.
Bahkan pada masa sekarang ini ketika dunia sedang berjuang melawan SARS,
kecerdasan Singapura dan pendekatan dengan melakukan penanganan langsung
mendapat pengakuan tersendiri dari organisasi kesehatan dunia
(WHO).Infrastruktur dan Kemudahan
Singapura
memiliki jalur perhubungan yang baik dengan seluruh dunia, melalui laut, udara
dan telekomunikasi. Pelabuhan udara Singapura-Changi melayani lebih dari 60
perusahaan penerbangan yang terbang ke lebih dari 145 kota dan secara
berturut-turut selama beberapa tahun dinominasikan sebagai pelabuhan udara
terbaik di dunia. Mungkin Singapura juga dapat disebut sebagai negara yang
mempunyai hubungan paling banyak di Asia, dengan rata-rata masukan melalui
Internet sebanyak 42%. Kepemilikan rumah didukung oleh pemerintah untuk memberi
sebuah aset kepada masyarakat di negaranya sendiri. Sekitar 85% orang Singapura
tinggal di rumah yang di bangun oleh pemerintah.
Kemudahan
akses ke seluruh bagian pulau tersedia di negara ini, sering dikenal sebagai
sistem transportasi darat yang berkualitas dan efisien. Pengenalan dari sebuah
kartu EZ-link - sebuah kartu tanpa batas yang berharga dimana para konsumen
hanya perlu menggesek kartu di depan pembaca kartu yang secara otomatis akan
mengurangi nilai yang dibutuhkan, adalah sebuah contoh dari komitmen secara
berkesinambungan yang dilakukan oleh pemerintah untuk membuat perjalanan
menjadi lebih cepat dan lebih mudah.
Sebuah
Bangsa Multikultur Dengan Kualitas Hidup Yang Baik. Warisan kebudayaan bangsa
yang sangat beragam dapat dilihat melalui bermacam-macam kelompok etnis (Cina,
Melayu, India dan kaum indo), hidup bersama secara harmonis yang sedikit demi
sedikit menerima identitas yang jelas sebagai orang Singapura walaupun masih
mempertahankan kebiasaan tradisional, ras, budaya dan festival mereka
masing-masing. Sebagai tambahan, dengan adanya lebih dari 90.000 ekspatriat
profesional yang tinggal dan bekerja di Singapura, yang juga membawa budaya dan
cara pandang mereka yang unik, menambah warna dan semangat pada Singapura
sebagai kota Internasional.
Standar
kehidupan di Singapura yang tinggi juga merupakan sesuatu yang dapat diyakini
oleh para siswa. Pada sebuah survei yang diberitakan dalam The Economist pada
bulan Maret 2002, kualitas kehidupan di Singapura telah melewati London dan New
York. Tiga puluh sembilan faktor telah di pertimbangkan, termasuk stabilitas
ekonomi, kebebasan pribadi, polusi udara dan kualitas pemeliharaan kesehatan, sekolah,
restoran dan teater.
Gaya
Hidup Perkotaan Yang Penuh semangat Singapura mungkin hanya seperti titik kecil
di dalam peta dunia, tetapi merupakan negara kepulauan yang sibuk dengan
berbagai atraksi dan aktivitas. Makan malam dan berbelanja adalah dua aktivitas
lokal yang berada dalam urutan teratas. Tak perlu disebutkan lagi, hal ini
tergambar dalam jajaran tempat makan yang tersebar di seluruh pulau, seperti
halnya perkembangan toko-toko di pusat kota dan di daerah pinggiran.
Terlebih
lagi pada suasana kesenian dan kebudayaan yang sedang berkembang pesat,
khususnya dengan pembukaan Esplanade - Theatres on the Bay, menampilkan
seniman-seniman papan atas dari seluruh dunia. Kawasan-kawasan etnis seperti
Little India, Chinatown, Perkampungan Melayu juga memberi rasa pada kebudayaan
dan sejarah Singapura. Banyak kejadian menyenangkan dan mengasyikkan seperti
Great Singapore Sale, Singapore Arts Festival, Festival light-up dan banyak
lagi acara lainnya yang membuat Singapura menjadi sebuah tempat yang paling
banyak diminati untuk dikunjungi. Singapura juga terletak di tempat yang
strategis yaitu di pusat Asia dan dapat menjadi pusat untuk pengembangan daerah
Asia tenggara.
2. Pendidikan
Singapura
Pendidikan
selalu menjadi kunci dari pertumbuhan dan perkembangan masyarakat Singapura,
terutama pada tahun 1965 ketika Singapura menjadi negara republik yang merdeka.
Saat ini di abad ke-21, dimana ekonomi yang berdasarkan ilmu pengetahuan
berfungsi sebagai pengendali dalam komunitas secara mendunia, pengetahuan
menjadi hal yang lebih mendesak dalam membentuk masa depan negara kami. Pada
saat yang sama, melalui pendidikan, setiap individu dapat mengeluarkan potensi
mereka untuk memberi keuntungan bagi masyarakat, bangsa, dan membina sebuah
kehidupan yang berkecukupan.
Sistem pendidikan Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel untuk membantu perkembangan potensi para siswa. Pusat Keunggulan Pendidikan - Singapura, Pusat Pendidikan Dunia Selama bertahun-tahun, Singapura telah berkembang dari sistem pendidikan ala Inggris yang tradisional menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individual dan mengembangkan bakat.
Sistem pendidikan Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel untuk membantu perkembangan potensi para siswa. Pusat Keunggulan Pendidikan - Singapura, Pusat Pendidikan Dunia Selama bertahun-tahun, Singapura telah berkembang dari sistem pendidikan ala Inggris yang tradisional menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individual dan mengembangkan bakat.
Keunggulan
sistem pendidikan di Singapura terletak pada kebijakan dua-bahasa (Bahasa
Inggris/Melayu/Mandarin/Tamil) dan kurikulumnya yang lengkap dimana inovasi dan
semangat kewiraswastaan menjadi hal yang sangat diutamakan. Para individu
menunjukkan bakat-bakat yang berkaitan satu sama lain dan kemampuan untuk
bertahan dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan, dipersiapkan untuk
sebuah masa depan yang lebih cerah.
Sekolah-sekolah
di Singapura terkenal dengan standarnya yang tinggi dalam hal kegiatan belajar
mengajar, terbukti melalui perbandingan lokakarya Internasional seperti Third
Internasional Matemathics and Science Study (TIMSS) yang menunjukkan bahwa
mayoritas siswa sekolah Singapura yang terkemuka telah mempunyai standar
internasional dalam mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan.
Departemen
Pendidikan Singapura (Ministry of Education) tampaknya lebih banyak bekerja dan
memberi perhatian besar pada pengembangan pendidikan ketimbang memanfaatkan
pendidikan sebagai sumber rezeki bagi oknum atau pegawai-pegawai departemen
itu.
Dari
sekolah dasar hingga universitas, misalnya, siswa sudah dipantau dan diarahkan
untuk mendapatkan pendidikan yang cocok untuknya. Jadi, tidak semua warga layak
atau bebas masuk universitas di Singapura. Bagi mereka yang tidak layak masuk
universitas di Singapura, memang bebas memilih kuliah di luar negeri sesuai
dengan kemampuan orangtua, tetapi tidak bebas masuk universitas di Singapura
jika tidak melewati tes tertentu.
Dengan
pendapatan per kapita lebih dari 24.000 dollar AS per tahun, Singapura termasuk
paling kaya di dunia. Namun, Singapura tidak menyamaratakan bahwa semua warga
pasti mampu. Biaya sekolah di Singapura relatif murah. Yang diperlukan adalah
biaya di luar uang sekolah seperti penunjang kelancaran sekolah, transportasi,
buku-buku, dan lainnya.
Untuk
keluarga yang tidak mampu, pemerintah menyediakan beasiswa jika perlu. Itu
disediakan untuk memastikan bahwa kemiskinan bukan hambatan untuk mengenyam pendidikan.
Meski
mobil bukan persoalan bagi kebanyakan warga di Singapura, untuk kelancaran
transportasi anak-anaknya tersedia berbagai mode transportasi, mulai dari MRT,
dipadu dengan rangkaian bus kota yang memiliki akses ke semua sekolah. Untuk
transportasi ke dan dari Nanyang Technological University (NTU), misalnya,
tersedia berbagai jalur bus yang membelah masuk ke kompleks universitas di
Jurong.
Apa
lagi? Ruang kelas, perpustakaan, kantin sekolah, dan tempat bersantai juga
tersedia. Ruang kelas ditata secara bersih dan membuat murid bisa melihat guru
atau dosen dan sebaliknya dosen atau guru bisa memantau semua anak didiknya.
Kelas diperlengkapi dengan peralatan yang memudahkan guru melakukan presentasi
lewat slide yang sudah melekat di setiap ruang sekolah sehingga tidak perlu
repot setiap kali melakukan presentasi. Janganlah segan makan di kantin-kantin
sekolah, jenisnya cukup banyak, relatif sehat, dan murah lagi.
Akses
internet hingga ke ruang-ruang kelas juga tersedia dan gratis hanya dengan mendaftar
untuk mendapatkan ID dari sekolah dan universitas. Hal itu memang sengaja
dilakukan untuk membuat murid memiliki akses yang mudah mendapatkan informasi.
Terkadang bahan pelajaran juga sudah dipajang di situs internet yang membuat
mahasiswa bisa mengakses secara on-line.
Dosen-dosen
dan guru di Singapura juga tidak kalah profesionalnya. Dengan gaji yang
tergolong memadai, orang- orang terangsang menjadi guru. Tidak semua guru
berasal dari Singapura sendiri.
Dengan
jumlah penduduk yang sedikit, hanya 4 juta jiwa lebih, Singapura memerlukan
pasokan guru. Untuk itu terkadang guru didatangkan dari negara lain. Untuk
level universitas, misalnya, NTU dan National University of Singapore (NUS) tak
segan menawarkan gaji yang tinggi menyamai gaji di Harvard Business School.
“Kami memang harus bersaing dan menawarkan rangsangan yang lumayan untuk bisa
menarik orang-orang yang punya talenta dunia,” demikian dosen di NTU, Ang Poo
Wah.
Dosen-dosen
di NTU, misalnya, tidak sedikit yang menjadi orang-orang hebat di negara
asalnya dan kemudian direkrut menjadi dosen di Singapura. Masalahnya, Singapura
berniat menjadikan dirinya sebagai pusat pendidikan berkelas internasional,
setelah berhasil menjadikan dirinya sebagai pusat pelayanan kesehatan terbagus
di Asia Tenggara.
Kegiatan
di universitas dan di sekolah-sekolah bukan sebatas acara belajar-mengajar
rutin di ruang-ruang kelas. Hampir setiap bulan tampil pembicara tamu
berkaliber internasional membawakan topik-topik baru yang ditemukan di dunia.
Pemerintah
Singapura tidak segan-segan mendatangkan, misalnya, Michael Porter, Philip
Kottler, ahli manajemen terkenal di dunia, serta dosen-dosen kaliber
internasional yang memang mahal tarifnya tetapi Singapura tidak pelit soal itu.
Jadi,
selain mendapatkan ilmu, mahasiswa juga diberi pencerahan dengan menghadiri
seminar-seminar gratis tetapi sangat berkualitas. Jangan bayangkan presentasi
mereka seperti guru-guru atau dosen-dosen yang direkrut begitu saja untuk jadi
pengajar P4 yang membuat ngantuk di negara kita pada zaman Orde Baru.
Gilanya
lagi, sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan di Singapura tidak berhenti
melirik perkembangan pendidikan di negara lain. Maka, muncullah misalnya
aliansi antara sekolah bisnis di NTU dan Sloan School of Management di
Massachusetts Institute of Technology.
Aliansi
seperti itu dibiarkan dirangsang sendiri oleh masing-masing fakultas.
Universitas hanya memberi persetujuan. Otonomi masing-masing fakultas dibuat
sedemikian tinggi dan dibiarkan mampu memikirkan pengembangan diri sendiri.
Soal pendanaan, tampaknya tidak menjadi masalah. NTU, misalnya, sudah memiliki
endowment fund dari pemerintah sebesar 200 juta dollar Singapura.
3.
Sistem
Pendidikan Singapura
Pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. (Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia).
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu
yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan,
pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk
mengajar kebudayaan melewati generasi.
Pendidikan dapat
dipandang sebagai proses membantu peserta didik untuk mencapai tingkat
perkembangan yang optimal dalam seluruh aspek kepribadiannya sesuai dengan
potensi yang dimiliki dan sistem nilai yang berlaku di lingkungan sosial-budaya
dimana dia hidup.
Pendidikan pada
hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong
dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan dan sekaligus untuk
memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia. Tanpa pendidikan, maka diyakini
bahwa manusia sekarang tidak berbeda dengan generasi manusia masa lampau, yang
dibandingkan dengan manusia sekarang, telah sangat tertinggal baik kualitas
kehidupan maupun proses-proses pemberdayaannya. Secara ekstrim bahkan dapat
dikatakan bahwa maju mundurnya atau baik buruknya peradaban suatu masyarakat,
suatu bangsa, akan ditentukan oleh bagaimana pendidikan yang dijalani oleh
masyarakat bangsa tersebut.
Pendidikan
adalah pembelajaran pemahaman, informasi, dan kemampuan selama hidup. Pengajar
memberikan banyak pelajaran termasuk membaca, menulis, matematika, pengetahuan
alam, dan sosial (sejarah). Pengajar adalah spesialisasi profesi seperti
astronomi, hukum, ilmu hewan, hanya dapat mengajarkan bidang tersebut, biasanya
seperti profesor di institusi belajar tingkat tinggi. Ada banyak petunjuk
khusus untuk dapat memiliki kemampuan dalam spesialisasi seperti itu, misalnya
persyaratan untuk menjadi pilot. Ada berbagai media dari kesempatan pendidikan
pada level non formal juga termasuk pemahaman dan kemampuan belajar selama
hidup, termasuk pendidikan yang berasal dari pengalaman.
Pendidikan
merupakan proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang
melalui upaya pengajaran dengan menitikberatkan pada pembentukan dan
pengembangan kepribadian.
Dari definisi –
definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan merupakan proses
mengubah keadaan anak didik agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
dengan berbagai cara untuk mempersiapkan masa depan yang baik baginya.
Sistem
pendidikan Singapura bertujuan untuk menyediakan pengetahuan dasar dan agama
bagi murid – murid. Untuk menyatukan keberagaman karasteristik perbedaan ras
dan budaya di Singapura, keberagaman bahasa, setiap siswa belajar Bahasa
Inggris sebagai bahasa keseharian. Siswa juga belajar Bahasa Ibu mereka (China,
Malaysia dan Tamil/ Thailand) untuk membantu mereka mempertahankan identitas,
budaya, warisan, dan nilai-nilai bangsa.
Pendidikan di
Singapura dibagi menjadi lima jenjang, jenjang pertama adalah Kindergarten
School atau di Indonesia setara dengan Taman Kanak – Kanak (TK), jenjang
selanjutnya yaitu Primary School atau setara dengan Sekolah Dasar (SD), jenjang
ketiga yaitu Secondary School atau setara dengan gabungan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Jenjang keempat yaitu Junior
College atau jenjang persiapan menuju universitas dan jenjang terakhir adalah
University atau setara dengan Universitas.
a. Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan pra sekolah
diselenggarakan oleh Taman kanak-kanak dan pusat perawatan anak, terdiri dari
program tiga tahun untuk anak usia 3 hingga 6 tahun. Terdaftar pada menteri
pendidikan, Taman kanak-kanak di Singapura dilaksanakan oleh yayasan masyarakat,
perkumpulan keagamaan, organisasi sosial dan bisnis. Pusat perawatan anak
mendapat ijin dari Menteri Pengembangan Masyarakat dan olah raga.
Kebanyakan dari Taman kanak-kanak
menyelenggarakan dua sesi sehari dengan tiap sesi pelatihan dari 2, 5 sampai 4
jam, 5-hari setiap minggunya. Pada umumnya kurikulum termasuk program berbahasa
Inggris dan bahasa asing dengan pengecualian terhadap sistem luar negeri yaitu
pada sekolah Internasional yang menawarkan program Taman kanak-kanak bagi
anak-anak ekspatriat. Periode pendaftaran bagi setiap Taman kanak-kanak dan
pusat perawatan berbeda-beda. Kebanyakan dari pusat perawatan anak menerima
siswa dari negara manapun sepanjang tahun selama masih ada ketersediaan tempat.
Silahkan menghubungi Taman kanak-kanak tersebut secara langsung untuk informasi
mengenai pendaftaran, kurikulum dan lainnya.
b. Sekolah Dasar
Seorang
anak di Singapura menjalani pendidikan dasar selama 6 tahun, terdiri dari empat
tahun tahap dasar pertama yaitu Sekolah Dasar kelas 1 sampai 4 dan tahap orientasi tahun ke dua
yaitu Sekolah Dasar kelas 5 sampai 6.
Pada tahap dasar, kurikulum inti
terdiri dari pengajaran Bahasa Inggris, Bahasa daerah dan matematika, dengan
mata pelajaran tambahan seperti musik, kesenian dan kerajinan tangan, pendidikan
fisik dan pembelajaran sosial. Ilmu pengetahuan sudah diajarkan sejak kelas 3
Sekolah Dasar.
Untuk memaksimalkan potensi mereka,
siswa diarahkan menurut kemampuan belajar mereka sebelum menguasai tahap
orientasi. Pada akhir kelas 6 SD, siswa mengikuti Ujian Kelulusan Sekolah Dasar
(Primary School Leaving Examination). Kurikulum Sekolah Dasar di Singapura
telah digunakan sebagai model internasional, khususnya metode pengajaran
matematika. Siswa asing dari negara manapun diterima di Sekolah Dasar menurut
ketersediaan lowongan tempat.
c.
Sekolah Lanjutan
Sekolah Lanjutan
di Singapura terdiri dari sekolah dengan Dana Pemerintah, bantuan Pemerintah
atau biaya sendiri. Para siswa melaksanakan pendidikan lanjutan selama 4 atau 5
tahun melalui program spesial, cepat ataupun normal. Program spesial dan cepat
mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian GCE ‘O’ (Singapore-Cambridge General
Certificate of Education ‘Ordinary’) pada tingkat empat. Siswa pada program
normal dapat memilih jurusan akademik atau teknik, yang keduanya mempersiapkan
siswa untuk mengikuti ujian GCE ‘N’ (Singapore-Cambridge General Certificate of
Education ‘Normal’) pada tingkat empat dan jika hasilnya memuaskan, maka siswa
akan mengikuti ujian GCE ‘O’ pada tingkat lima.
Kurikulum pendidikan lanjutan
mencakup Bahasa Inggris, Bahasa daerah, Matematika, Ilmu Pengetahuan dan
kemanusiaan. Pada tingkat lanjutan ke-3, siswa dapat memilih pilihan mereka
sendiri tergantung apakah mereka di jurusan Seni, Ilmu Pengetahuan, Perniagaan
atau teknik terapan.
Kurikulum pada Sekolah Lanjutan di
Singapura dikenal di seluruh dunia atas kemampuannya untuk mengembangkan siswa
melalui pemikiran yang kritis dan keterampilan intelektual. Siswa asing dari
negara manapun diterima di Sekolah Lanjutan menurut ketersediaan lowongan
tempat.
Dua institusi akademik swasta di
Singapura juga menawarkan kepada siswa internasional pilihan kesempatan yang
unik untuk meneruskan pendidikan dasar, lanjutan dan pendidikan akhir mereka. San Yu Adventist School yang dikelola oleh Seventh-day
Adventist Mission (Singapura), menawarkan program mulai dari pendidikan dasar,
pendidikan lanjutan dan pendidikan akhir bagi para siswa dengan budaya dan
warga negara yang berbeda. St.Francis Methodist School yang merupakan anggota dari
kelompok sekolah-sekolah metodist di Singapura, menawarkan pendidikan lanjutan
dan akhir bagi para siswa lokal maupun internasional. Kedua sekolah tersebut
terdaftar pada Menteri Pendidikan dan menawarkan kepada para siswa mereka
kurikulum akademik yang fleksibel, berwawasan luas dan tepat. Sekolah-sekolah
ini membanggakan diri mereka karena memiliki program yang melebihi persyaratan
akademik biasanya, menggabungkan elemen- elemen pembelajaran yang kreatif ke
dalam kurikulum reguler mereka.
d. Akademi / Pra-Universitas
Setelah
menyelesaikan ujian tingkat GCE ‘O’, para siswa diperbolehkan mendaftar untuk mengikuti
program akademi selama dua tahun masa pelajaran pada
pra-universitas atau institut terpadu selama tiga tahun masa
pelajaran pada pra-universitas, yang keduanya merupakan dasar untuk masuk ke
universitas. Kurikulum terdiri dari dua mata kuliah wajib, yaitu General Paper
dan Mother Tongue, dan maksimum empat subyek Singapore-Cambridge
General Certificate of Education ‘Advanced’ (GCE ‘A’) dari tingkat
seni, ilmu pengetahuan dan pelajaran tentang perniagaan. Di akhir masa
pelajaran pada pra universitas siswa mengikuti ujian tingkat GCE ‘A’.
Siswa asing dari negara manapun
diterima di akademi dan pra-universitas menurut ketersediaan lowongan tempat.
Politeknik
Sekolah teknik didirikan di Singapura untuk menawarkan
kepada para siswa tentang pelajaran melalui practice-oriented pada level
diploma. Setidaknya ada 5 politeknik di Singapura: |
|
Mereka menawarkan ruang lingkup
yang luas dari rangkaian pelajaran seperti Keahlian Teknik, pelajaran tentang
Bisnis, Komunikasi Massa, Desain dan info-komunikasi. Mata pelajaran
spesialisasi seperti Optometri, Teknik Kelautan, Studi Kelautan, Perawat,
Pendidikan Awal pada anak dan Perfilman juga tersedia bagi mereka yang ingin
berlatih di jalur karir tertentu.
Lulusan-lulusan politeknik telah
membuktikan diri dengan menjadi tenaga kerja yang populer ketika mereka
bergabung dalam dunia kerja yang dilengkapi dengan keterampilan dan pengalaman
yang terkait pada bidang ekonomi baru.
Ø Institut Pendidikan Teknik
Institut Pendidikan Teknik (ITE) merupakan
alternatif pilihan setelah melewati tingkat lanjutan bagi mereka yang memilih
untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan teknik dalam berbagai sektor
industri. Disamping menyediakan program-program bimbingan dan pelatihan
kelembagaan secara full-time untuk lulusan sekolah lanjutan, ITE juga
menyediakan program-program pendidikan berkelanjutan bagi mereka yang bekerja.
e. Universitas
Tiga universitas lokal di Singapura:
Tiga universitas lokal di Singapura:
Universitas
lokal tersebut diatas membentuk lulusan yang hebat dengan gelar kesarjanaan yang
dikenal secara internasional. Kesempatan untuk melakukan penelitian ilmiah dan
beasiswa juga tersedia untuk para siswa lanjutan tingkat akhir.
Sejak berdiri
pada tahun 1905, NUS telah berkembang menjadi universitas yang
mempunyai cakupan luas dengan menawarkan pelatihan tentang berbagai disiplin
ilmu seperti Ilmu pengetahuan, keahlian tehnik terapan, teknologi, hukum, seni
dan pengetahuan sosial dan pengobatan.
NTU didirikan pada tahun 1981 dengan menyediakan banyak fasilitas untuk
melaksanakan pendidikan tingkat 3 dan melakukan penelitian dalam keahlian
tehnik dan teknologi. NTU telah tergabung dengan National Institute of
Education (NIE) – fakultas keguruan – dan berkembang
mencakup kegiatan pembukuan, bisnis dan ilmu komunikasi.
Universitas Internasional di Singapura
Universitas Internasional di Singapura
Selain dari
universitas-universitas lokal, banyak juga universitas-universitas asing
terkemuka yang telah hadir di Singapura. Universitas-universitas ini ada yang
mendirikan kampusnya sendiri (institusi untuk pendidikan lanjutan) atau
mempunyai program gabungan/kolaborasi dengan universitas lokal (kerja sama
lokal).
Selain itu,
universitas-universitas lokal kami, National University of Singapore dan
Nanyang Technological University juga mempunyai program kerja sama dengan lebih
dari 16 institusi lainnya di seluruh dunia. Ini termasuk: University of St.
Gallen (Swiss), Beijing University for Chinese Medicine, ESIEE (Perancis), Australian
National University, University of Melbourne (Australia), University of
Illinois Urbana-Champaign (AS), UCLA Anderson School of Management (AS), Ecole
Supérieure d’Electricité (Supelec) (Perancis), Peking University (Cina),
Karolinska Institutet (Swedia), University of Basel (Swiss), Technical
University of Denmark, King’s College London, Tsinghua University (Cina),
Université Pierre Et Marie Curie, Université Paris Sud dan French Grandes
Écoles.
Terdapat juga institusi-institusi
khusus asing di Singapura, yang telah mendirikan kampusnya di sini
atau bekerja sama dengan politeknik-politeknik lokal. Program ini memungkinkan
siswa-siswa politeknik untuk mendapatkan gelar yang berkaitan dengan mata
pelajaran yang telah mereka ambil setelah mereka menyelesaikan diploma mereka
di politeknik.
Ø Sekolah Swasta
Di Singapura, sekolah-sekolah
swasta turut menawarkan berbagai jenis program, menambah lengkapnya
keanekaragaman dunia pendidikan di negeri ini. Terdapat sekitar 300 sekolah
swasta di Singapura, dengan penjurusan seperti komersial, TI, senirupa dan
bahasa. Private Education Institutions (PEI/Lembaga Pendidikan Swasta) ini
menawarkan berbagai program studi yang banyak dicari oleh siswa lokal maupun
internasional. PEI menawarkan berbagai program studi di tingkat sertifikat,
diploma, sarjana (bachelor) maupun pascasarjana (postgraduate). Melalui
kemitraan dengan berbagai universitas internasional yang populer dari AS,
Inggris, Australia dll, PEI menawarkan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan
sertifikasi internasional dalam lingkungan yang aman dan terjangkau.
Masing-masing PEI memiliki kegiatan penerimaan/pendaftaran siswanya sendiri,
dan bagi siswa yang tertarik silakan langsung menghubungi sekolah yang
diminati. Saat memilih PEI, pastikanlah bahwa sekolah tersebut telah memenuhi
harapan Anda dalam hal:
Untuk memastikan bahwa PEI di
Singapura dapat menjaga kepentingan dan kesejahteraan siswa melalui standar
peraturan yang berkualitas tinggi dan praktik usaha yang baik, telah dibentuk
Council for Private Education (CPE/Dewan Pendidikan Swasta), sebuah dewan
resmi di bawah Departemen Pendidikan Singapura untuk mengatur semua masalah
yang berkaitan dengan sektor pendidikan swasta di Singapura. Semua lembaga
pendidikan swasta yang menerima siswa internasional harus mendapat
sertifikasi EduTrust.
|
Ø EduTrust
Skema
sertifikasi EduTrust merupakan skema sertifikasi sukarela yang diselenggarakan
oleh Council for Private Education, bagi para lembaga pendidikan swasta di
Singapura.
Meskipun skema sertifikasi
EduTrust ini bersifat sukarela, namun merupakan prasyarat bagi lembaga
pendidikan swasta yang menerima siswa internasional agar dapat mengeluarkan
Student Pass, sesuai peraturan dari Immigration and Checkpoints Authority
(ICA/Otorita Imigrasi dan Pemeriksaan Tempat Masuk).
Skema ini
memberi jalan bagi lembaga pendidikan swasta yang lebih baik untuk membedakan
diri karena telah mencapai standar yang lebih tinggi dalam bidang-bidang utama
pengelolaan dan pengawasan layanan pendidikan.
Ø Sekolah sistem luar negeri / Sekolah Internasional
Sekolah sistem luar negeri atau
Sekolah Internasional menawarkan kesempatan kepada anda untuk mengikuti
pendidikan yang mirip dengan negara asal anda. Terdaftar pada Menteri
Pendidikan, mengikuti aturan dan kurikulum yang identik dengan negara asal
anda.
Singapura
memiliki sejumlah sekolah internasional yang memberikan ijin masuk untuk para
siswa asing dan penduduk setempat. Beberapa sekolah internasional menentukan
persyaratan minimum pada saat melakukan pendaftaran, seperti kemampuan bahasa
atau kewarganegaraan. Kriteria tiap sekolah berbeda.
Biaya pertahun
biasanya mencapai S$4,600 sampai S$14,000 untuk tingkat yang lebih rendah dan
S$6,000 sampai S$18,000 untuk tingkat yang lebih tinggi. Tahun ajaran sekolah
dan semester juga berbeda pada setiap sekolah.
Dua sekolah top di Singapura,
Anglo-Chinese School (ACS) dan Hwa Chong Institution telah meraih status
sekolah swasta, dengan penerimaan murid pertama pada bulan Januari 2005.
Didirikan di
bawah badan ACS International dan Hwa Chong International, kedua sekolah akan menawarkan
pendidikan sekolah menengah dan selepas sekolah menengah. ACS International
akan menawarkan GCSE internasional dan Program Internasional Baccalaureate
Diploma, sementara Hwa Chong International akan menawarkan program sekolah
menengah dan pra-universitas dengan sertifikat tanda tamat belajar GCE A Level.
Departemen
Pendidikan Singapura (Ministry of Education) tampaknya lebih banyak bekerja dan
memberi perhatian besar pada pengembangan pendidikan ketimbang memanfaatkan pendidikan
sebagai sumber rezeki bagi oknum atau pegawai-pegawai departemen itu.
Dari sekolah
dasar hingga universitas, misalnya, siswa sudah dipantau dan diarahkan untuk
mendapatkan pendidikan yang cocok untuknya.Jadi, tidak semua warga layak atau
bebas masuk universitas di Singapura.Bagi mereka yang tidak layak masuk
universitas di Singapura, memang bebas memilih kuliah di luar negeri sesuai
dengan kemampuan orangtua, tetapi tidak bebas masuk universitas di Singapura
jika tidak melewati tes tertentu.
Dosen-dosen dan
guru di Singapura juga tidak kalah profesionalnya.Dengan gaji yang tergolong
memadai, orang- orang terangsang menjadi guru.Tidak semua guru berasal dari
Singapura sendiri.
Dosen-dosen di
NTU, misalnya, tidak sedikit yang menjadi orang-orang hebat di negara asalnya
dan kemudian direkrut menjadi dosen di Singapura.Masalahnya, Singapura berniat
menjadikan dirinya sebagai pusat pendidikan berkelas internasional, setelah
berhasil menjadikan dirinya sebagai pusat pelayanan kesehatan terbagus di Asia Tenggara.
Kegiatan di
universitas dan di sekolah-sekolah bukan sebatas acara belajar-mengajar rutin
di ruang-ruang kelas.Hampir setiap bulan tampil pembicara tamu berkaliber
internasional membawakan topik-topik baru yang ditemukan di dunia.
Pemerintah Singapura
tidak segan-segan mendatangkan, misalnya, Michael Porter, Philip Kottler, ahli
manajemen terkenal di dunia, serta dosen-dosen kaliber internasional yang
memang mahal tarifnya tetapi Singapura tidak pelit soal itu.
Jadi, selain
mendapatkan ilmu, mahasiswa juga diberi pencerahan dengan menghadiri
seminar-seminar gratis tetapi sangat berkualitas.Jangan bayangkan presentasi
mereka seperti guru-guru atau dosen-dosen yang direkrut begitu saja untuk jadi
pengajar P4 yang membuat ngantuk di negara kita pada zaman Orde Baru.
Gilanya lagi,
sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan di Singapura tidak berhenti
melirik perkembangan pendidikan di negara lain. Maka, muncullah misalnya
aliansi antara sekolah bisnis di NTU dan Sloan School of Management di Massachusetts
Institute of Technology.
Aliansi seperti
itu dibiarkan dirangsang sendiri oleh masing-masing fakultas.Universitas hanya
memberi persetujuan.Otonomi masing-masing fakultas dibuat sedemikian tinggi dan
dibiarkan mampu memikirkan pengembangan diri sendiri.Soal pendanaan, tampaknya
tidak menjadi masalah.NTU, misalnya, sudah memiliki endowment fund dari
pemerintah sebesar 200 juta dollar Singapura.
Maka, tidak
heran jika NTU, NUS, dan Singapore Management University dengan mudah membangun
aliansi dengan Harvard University, Wharton School, dan universitas kelas satu
lainnya di AS. Kerja sama internasional pendidikan juga dilakukan dengan banyak
negara. Namun, kemajuan pendidikan di AS membuat Singapura lebih berkiblat ke
AS.
Skema Sistem Pendidikan di Singapura
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Pendidikan
adalah salah satu faktor penentu kemajuan suatu negara. Pendidikan yang baik
akan menghasilkan bangsa yang baik pula. Singapura termasuk negara yang fokus
pada sektor pendidikan untuk memajukan negaranya. Pendidikan di Singapura
dimulai dari jenjang Kindergarten School sampai jenjang University. Sebagai
negara terbaik di ASEAN dalam bidang pendidikan, banyak faktor penyebab
kesuksesan sistem pendidikan Singapura. Faktor tersebut adalah fasilitas yang
memadai, faktor biaya, dan faktor pendidik.
Sistem
pendidikan Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki
bakat dan minat yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel untuk
membantu perkembangan potensi para siswa.
Kemajuan pendidikan
di Singapura didukung oleh banyak faktor. Diantaranya yaitu adanya fasilitas
yang memadai. Contohnya, setiap sekolah di Singapura memiliki akses internet
bebas. Setiap sekolah juga memiliki web sekolah yang berguna untuk
menghubungkan siswa, guru, dan orangtua.. Selain itu, di setiap kelas terdapat
Liquid Crystal Display (LCD) untuk proses pembelajaran. Fasilitas lainnya yaitu
tersedianya sistem transportasi yang memiliki akses ke semua sekolah di
Singapura yang memudahkan siswa untuk menuju ke sekolahnya.
Faktor biaya
juga sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Karena jika biaya sekolah murah,
setiap orang di negara tersebut dapat mengenyam pendidikan dengan mudah. Di
Singapura, biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan rakyat, ditambah lagi
dengan beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung.
Faktor lain yang
menyebabkan Singapura menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik di ASEAN
adalah faktor pendidik. Proses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan
calon guru yang diterima disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan,
sehingga semua calon guru tersebut pasti akan mendapatkan pekerjaan. Setelah
teraudisi, para calon guru diberi pelatihan sebelum bekerja, sehingga guru-guru
sudah mendapatkan pembekalan sebelumnya. Selain itu, gaji yang diberikan untuk
guru-guru di Singapura juga banyak. Hal itu menyebabkan kehidupan guru-guru
terjamin kesejahteraannya.
2. Saran
Ø Seperti yang kita tahu, bahwa Singapura unggul dalam banyak hal,
terutama sistem pendidikannya, Namun, tanpa kita sadari, Singapura pun punya
kelemahan dari segi SDM nya. Dan SDM atau sumber daya manusia nya hanya mampu
mengikuti sistem dan menjalankannya. Namun mereka tidak ada keberanian untuk
menyuarakan yang benar ataupun salah. Artinya mereka sedikit kalah dengan bangsa
– bangsa berkembang dari segi kreatifitasnya, termasuk dari indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1 komentar:
http://ican-education.com/kuliah-di-australia
http://ican-education.com/study-in-australia
http://ican-education.com/kuliah-di-luar-negeri
http://ican-education.com/universitas-luar-negeri
http://ican-education.com/universitas-di-singapore
http://ican-education.com/beasiswa-luar-negeri
http://ican-education.com/universitas-di-inggris
http://ican-education.com/kuliah-di-inggris
http://ican-education.com/universitas-di-malaysia
http://ican-education.com/kuliah-di-amerika
Posting Komentar